PYONGYANG, KOMPAS.TV - Serangan Amerika Serikat (AS) ke Iran yang menyasar fasilitas nuklir diyakini bakal jadi peringatan bagi Korea Utara.
Pada Minggu (22/6/2025), Presiden AS Donald Trump mengungkapkan telah menyerang tiga fasilitas Iran di Fordow, Naftanz dan Isfahan.
Kementerian Luar Negeri Korea Utara mengutuk serangan Amerika Serikat (AS) tersebut sebagai pelanggaran dari hukum internasional.
Baca Juga: AS Tegang Selat Hormuz Ditutup Iran, Minta China Bujuk Teheran untuk Tetap Membukanya
Namun, mereka secara hati-hati berusaha menghindari segala bentuk provokasi langsung.
Menurut pakar itu menjadi upaya Korea Utara menghindari menjadi target berikutnya.
Meski begitu, para pakar menilai insiden ini semakin meyakinkan Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un bahwa senjata nuklir merupakan jaminan terbaik untuk keberlangsungan rezimnya.
Kemungkinan Kim Jong-un menginterpretasikan bahwa serangan AS ke Iran menjadi justifikasi bagi Korea Utara meningkatkan program rudal dan senjata nuklirnya.
Selain itu juga mempererat hubungan negara tertutup itu dengan Rusia dan China.
Melalui juru bicara Kementerian Luar Negeri, Senin (23.6/2025), Korea Utara mengutuk dengan keras serangan AS yang sangat merusak Piagam PBB dan Hukum Internasional.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Korea JongAng Daily
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.