Donald Trump Libatkan AS dalam Perang Israel, Seruan Pemakzulan Muncul

WASHINGTON, KOMPAS.TV - Senator Amerika Serikat (AS) dari Partai Demokrat, Alexandria Ocasio-Cortez, menyerukan pemakzulan Presiden Donald Trump usai Washington dilibatkan dalam perang Israel di Iran.

Hal tersebut disampaikan Ocasio-Cortez usai militer AS menyerang fasilitas-fasilitas nuklir Iran pada Minggu (22/6/2025).

Politikus itu menegaskan langkah Trump melibatkan AS dalam perang Israel tanpa persetujuan Kongres, melanggar konstitusi.

Senator asal New York itu menuduh Trump melanggar Undang-Undang (UU) Kekuatan Perang 1973 yang mewajibkan presiden meminta persetujuan Kongres untuk terlibat dalam konflik bersenjata.

"Dia (Donald Trump) secara impulsif mengambil risiko memulai perang yang bisa menjerat kita selama beberapa generasi. Ini dasar yang sangat jelas untuk pemakzulan," kata Ocasio-Cortez melalui media sosial X, Minggu.

Baca Juga: Iran Kecam Serangan AS ke Fasilitas Nuklir: Agresi Militer Brutal, Pelanggaran Hukum Internasional

Senator lain dari Partai Demokrat, Bernie Sanders, juga menyebut tindakan Trump "inkonstitusional" dan menciptakan "beban" bagi masyarakat AS.

"Satu-satunya entitas yang bisa membawa negara ini ke dalam perang adalah Kongres AS! Presiden tidak berhak melakukannya," kata Sanders, dikutip ABC 13.

Isu keterlibatan AS dalam perang Israel di Iran sebelumnya menjadi perdebatan hangat di kalangan senator.

Sebelum Trump menyerang Iran, dua anggota Kongres, Ro Khanna (Demokrat) dan Thomas Massie (Republikan), dilaporkan menyusun kebijakan untuk memastikan Gedung Putih meminta persetujuan parlemen sebelum memasuki konflik bersenjata.

Sementara pemimpin minoritas Senat AS, Chuck Schumer, meminta pemimpin mayoritas dari Partai Republikan, John Thune, segera mengadakan rapat mengenai serangan AS ke Iran.

Schumer menyerukan Kongres menerapkan UU Kekuatan Perang 1973 untuk meninjau tindakan Trump.

Militer AS dilaporkan menyerang tiga fasilitas nuklir Iran di Fordow, Natanz, dan Isfahan. Pengeboman ketiga fasilitas nuklir tersebut dilakukan dengan operasi gabungan pesawat pengebom dan kapal selam Angkatan Laut AS.

Baca Juga: Reaksi Hamas atas Serangan AS ke Iran, Menyebutnya Kepatuhan Buta terhadap Rezim Israel

Usai serangan tersebut, Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghci menegaskan pihaknya akan membalas "agresi militer brutal" yang dilakukan AS.

Araghchi menyatakan serangan AS ke wilayah Iran melanggar hukum internasional dan Piagam PBB.

"Serangan militer AS yang mencederai integritas teritorial dan kedaulatan nasional negara anggota PBB yang dilakukan dengan rezim genosidal (Israel) sekali lagi menunjukkan sikap AS yang memusuhi rakyat Iran yang cinta damai," kata Araghchi di KTT OKI di Istanbul, Turki, Minggu, dikutip Al Jazeera.