MOSKOW, KOMPAS.TV - Presiden Rusia Vladimir Putin meledek pembicaraan perdamaian Ukraina yang akan dilakukan di Jenewa, Swiss.
Pada Kamis (19/6/2025), ia memperingatkan Rusia tak akan menerima semua rencana damai yang dipaksakan dan tak menggubris kepentingan mereka.
Sehari sebelumnya, pada Rabu (18/6), Pemerintah Swiss mengungkapkan bakal menjadi tuan rumah konferensi internasional tingkat tinggi di Juni, yang akan membantu jalan mencapai perdamaian di Ukraina, setelah perang dengan Rusia selama lebih dari 2,5 tahun.
Baca Juga: Putin Tuntut Israel Pastikan Keamanan Personel Rusia di PLTN Iran, Ungkap Tak Berniat Jadi Mediator
Mereka juga berharap Rusia bisa bergabung pada proses perdamaian suatu hari nanti.
Putin kemudian menegaskan bahwa Rusia tak diundang untuk bergabung dalam pembicaraan yang akan diadakan Juni nanti.
Ia pun meledek pada pengakuan Swiss bahwa proses perdamaian tak dapat terjadi tanpa Rusia.
“Mereka tak mengundang saya,” kata Putin dikutip dari Associated Press.
“Lagipula, mereka pikir tidak ada yang bisa kami lakukan di sana, tetapi pada saat yang sama mereka mengatakan bahwa tak mungkin untuk memutuskan apa pun tanpa kami. Itu akan lucu jika tak begitu menyedihkan,” tambahnya.
Rusia telah menolak formula perdamaian Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.
Pada formula perdamaian itu, Zelenskyy mengharuskan Rusia untuk menarik pasukannya, membayar kompensasi kepada Ukraina, dan menghadapi pengadilan internasional atas serangan Rusia ke negaranya.
Meski begitu, Putin mengatakan bahwa Rusia terbuka untuk segala macam negosiasi.
Namun, ia menegaskan tak akan pernah menerima skema apapun yang tak ada hubungannya pada kenyataan.
Baca Juga: Muncul Pesawat Misterius dari China ke Dekat Iran, Bantuan untuk Perang Israel-Iran?
Putin berulang kali mengatakan bahwa ia mengirim tentara ke Ukraina pada Februari 2022 untuk melindungi kepentingan Rusia.
Selain itu, juga untuk menghindarkan Ukraina dari memberikan ancaman keamanan besar kepada Rusia dengan bergabung NATO.
Kiev dan sekutunya telah mengecam operasi militer Rusia sebagai aksi agresi tanpa provokasi.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.