Dilansir dari CNN Internasional, Bogomaz mengatakan jembatan tersebut memang telah diledakkan.
Di akun Telegram, Bogomaz mengatakan, 44 orang telah dibawa ke rumah sakit, dengan tiga orang berada dalam kondisi serius, termasuk seorang anak.
Kereta tersebut dilaporkan tengah membawa 388 penumpang.
Pihak Kremlin mengatakan, Presiden Rusia Vladimir Putin telah mendapatkan pengarahan sepanjang malam.
Rusia sebelumnya sempat dihantam puluhan serangan sabotase senjata.
Rusia meluncurkan serangan terhadap Ukraina pada 2022 yang menargetkan jaringan rel kereta apinya yang luas.
Meski tak ada tuduhan langsung, sorotan tertuju kepada Ukraina yang sebelumnya juga pernah melakukan serangan serupa.
Baca Juga: Korea Utara Makin Kuat, Rusia Beri Hadiah Sistem Pertahanan Udara ke Negara Kim Jong-un
Namun, Kepala Pusat Perlawanan Disinformasi Ukraina, Andriy Kovalenko menepis anggapan Ukraina bertanggung jawab atas insiden tersebut.
“Sekali lagi, ada ambisi menggambarkan kami sebagai negara teroris untuk menghindari dialog,” kata Kovalenko yang timnya merupakan bagian dari Majelis Pertahanan dan Keamanan Nasional Ukraina.
“Sepertinya Kremlin sedang mempersiapkan landasan untuk menghancurkan negosiasi dengan serangan fitnah kepada Ukraina di media internasional,” katanya.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : The Guardian/CNN Internasional
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.